Fayakhun Andriadi dan Pilwakot Surabaya
Fayakhun
Andriadi, ketua DPD
Partai Golkar DKI Jakarta baru-baru ini menulis sebuah buku mengenai duni
digital pada era sekarang. Di era milenial ini, perkembangan dunia teknologi
terutama di bidang telekomunikasi tak terbendung. Seolah lari sendirian
dibandingkan bidang kehidupan yang lain. Berbagai ranah kehidupan kemudian
sangat terpengaruh oleh satu bidang ini. Perdagangan konvensional mulai
tergeser oleh keberadaan sistem jual beli melalui internet. Di beberapa negara
maju, keberadaan mall bahkan mulai terancam. Masyarakat di beberapa negara maju
mulai meninggalkan fungsi mall sebagai tempat berbelanja. Mereka lebih menyukai
berbelanja via online.
Tidak hanya di
bidang perdagangan, Fayakhun Andriadi juga pernah menuliskan mengenai
pergeseran pengaruh pemberitaan dari media konvnsional ke sosial media. Salah
satunya yang terjadi di Pilkada Kota Surabaya beberapa waktu yang lalu.
Fayakhun Andriadi mengamati beberapa kecenderungan yang terjadi dalam
Pilkada/Pilwakot Surabaya melalui pergerakan isu yang berkembang di masyarakat
melalui media sosial.
Fayakhun
Andriadi dan Pilwakot Surabaya
Surabaya memang
salah satu kota dengan tingkat penggunaan media sosial yang tinggi di
Indonesia. Warga kota ini sangat aktif menggunakan media sosial, seperti
Facebook dan Twitter. Jadi, tak heran jika dinamika isu Pilwakot Surabaya di
media sosial cukup tinggi. Soal performa pasangan Risma-Wisnu yang sangat
dominan di media sosial, ini relevan dengan logika kerja media sosial. Selama
ini, Risma merupakan salah satu tokoh dengan yang lekat dengan isu-isu yang
bersifat publik. Mulai dari isu penutupan pusat lokalisasi Doli, pengelola
Kebun Binatang Surabaya, hingga kontroversi pembangunan tol tengah Surabaya.
Dua kasus yang
sangat populer terkait figur Risma adalah soal rencana pengunduran dirinya
sebagai Walikota Surabaya pada awal tahun dan penetapannya sebagai tersangka
pada Oktober yang lalu. Kedua isu ini membuat Risma menjadi figur yang tidak
hanya diperbincangkan oleh para netizen di tingkat lokal Surabaya, tapi netizen
seluruh Indonesia.
Lekatnya Ibu
Risma dengan isu-isu kepublikan atau yang berkaitan dengan hajat hidup warga
Surabaya inilah yang membuat menjadi figurnya sangat populer di ranah media
sosial. Dan kelekatan ini sudah berlangsung sejak 2 tahun terakhir ini. Isu
apapun yang melekat kepada sosok Ibu Risma, selalu menjadi ‘hot political
issue’ yang menembus batas regional Surabaya. Netizen gandrung untuk
mengomentarinya. Kalau dianalogikan dengan media elektronik, Ibu Risma ini
ibarat presenter yang programnya memiliki rating yang tinggi.
Komentar
Posting Komentar